Pepatah populer mengatakan, "Hero isn't born, but made." Pahlawan itu
tercipta dari proses, bukan sejak lahir. Namun, hal itu tidak berlaku
bagi seorang Lionel Messi.
Tidak seperti Ronaldo yang ditempa menjadi pemain hebat dengan bimbingan Alex Ferguson, pelatih Manchester United, Lionel Messi sudah menjadi pusat perhatian ketika menginjakkan kakinya di Nou Camp.
Kita tahu bahwa Messi adalah pemain istimewa ketika Ronaldinho memberi umpan lambung sempurna melewati bek Albacete kepada Messi yang berusia 17 tahun, yang kemudian ia teruskan dengan dingin, melalui tendangan chip indah untuk mengelabui kiper yang terlanjur maju untuk menghadang bola.
Messi begitu mudah menembus barisan lini depan Barcelona yang dihuni nama-nama hebat di dunia sepakbola seperti Ronaldinho, Deco, atau bahkan partner hebatnya saat ini, Xavi.
2 . Banjir Gelar
Sejak membuat debut di Barcelona, tahun 2004 silam, King Leo telah memberi limpahan trofi untuk memenuhi lemari gelar Blaugrana.
Messi tampaknya bisa memenangkan segalanya di level klub. Bila dibandingkan dengan Ronaldo, sejak datang di Spanyol, ia memang telah mencetak banyak gol, namun sumbangannya bagi Madrid masih Copa del Rey dan La Liga.
Mungkin, takdir telah membuat Cristiano Ronaldo hijrah ke Liga Spanyol. Untuk menghadapi sang fenomena sekaligus membendung langkahnya. Hanya saja, seberapa mampu Ronaldo menghalangi Messi? Kita yang akan menjadi saksinya.
3 . Lebih Mementingkan Kerjasama Tim
Menjadi pemain untuk klub yang lebih mementingkan kerjasama daripada permainan individu tentunya akan kesulitan untuk mencetak banyak gol. Namun, lagi-lagi, hal itu tidak berlaku bagi Messi.
Di musim lalu, ia masih mampu menjaringkan 73 gol dan membantu rekan lainnya dengan 29 assist. Sebuah catatan yang spektakuler.
Tanpa mempertimbangkan segi negatif, Ronaldo adalah tipe pemain yang akan berusaha untuk menendang bola ke arah gawang, demi mencetak gol, sesulit apapun kondisinya. Itulah tugasnya di Real Madrid. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, kapten Portugal ini adalah pemain yang mengedepankan individu demi memenangkan pertandingan. Berbeda dengan Messi yang bertumpu pada kerjasama tim.
Ia juga pernah berbagi gelar Ballon d'Or ketiganya bersama dua sahabatnya di Barcelona, Xavi dan Andres Iniesta.
4 . Messi Menang Segalanya, Selain Sundulan dan Tendangan
Tidak ada yang bisa diharapkan dari pemain bertinggi badan 169 cm ketika harus beradu badan dengan pemain-pemain Eropa yang umumnya tinggi besar.
Walaupun ia pernah mengelabui Edwin van der Sar dengan sundulannya, jangan berharap ia bisa membuat banyak gol seperti itu. Hal yang terlalu konyol untuk diharapkan dari seorang Lionel Messi.
Ronaldo mampu melompat tinggi karena ia memiliki daya lontar yang lebih mumpuni. Struktur kakinya mungkin juga menjadi rahasia dari tendangan bebasnya yang selalu keras namun bisa menukik dan berbelok tajam.
Namun, bila dibandingkan dengan konsistensi membuat gol, ketenangan dalam setiap pertandingan, serta kemampuan dribble untuk melewati lawan, Messi lebih unggul.
5 . Kerendahan Hati
Bila mau mengakui, Ronaldo lebih mengedepankan perkataan daripada tindakan. Salah satu contoh, ia pernah mengatakan bahwa dirinya merasa pantas untuk mendapatkan Ballon d'Or. Sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh Tango 10, Lionel Messi.
Yang mengatakan bahwa seorang Messi pantas mendapatkan penghargaan itu adalah para suporter, pelatih, ataupun pemain yang merasa Messi pantas mendapatkannya, bukan dirinya sendiri.
Kerendahan hati adalah sesuatu yang hilang dalam karakterseorang Cristiano Ronaldo.
Messi memang pernah berselisih paham dengan David Villa ketika frustasi untuk membongkar pertahanan lawan, namun ia tak pernah membuatnya menjadi besar.
Cristiano Ronaldo membuat seluruh dunia kalang kabut karena memperlihatkan ekspresi tidak puas saat membuat gol ke gawang Granada. Berbagai spekulasi tentang dirinya-pun bermunculan.
Cristiano Ronaldo adalah pribadi yang eksplosif. Sedangkan Messi akan selalu mencoba untuk tenang di setiap situasi.
Post a Comment